Pulau Nusakambangan
Setiap orang pasti telah mengenal dan mendengar nama Pulau Nusakambangan. Pulau yang dikenal dengan sebutan "Alcatraz"-nya Indonesia ini merupakan salah satu ikon Cilacap.
Di pulau "penjara" ini terdapat tujuh lembaga pemasyarakatan, yakni Lapas Batu, Lapas Narkotika, Lapas Besi, Lapas Kembang Kuning, Lapas Permisan, Lapas Pasir Putih, dan Lapas Terbuka.
Di balik kesan yang menyeramkan, Pulau Nusakambangan memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa, salah satunya Pantai Permisan.
Hanya saja, untuk menjangkau pantai yang biasa dijadikan tempat latihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini tidaklah mudah karena harus mengajukan izin terlebih dahulu kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal ini disebabkan Pulau Nusakambangan merupakan wilayah yang berada di bawah pengawasan Kemenkum HAM meskipun secara geografis masuk Kabupaten Cilacap.
Kendati demikian, ada beberapa objek wisata di Pulau Nusakambangan yang dapat dijangkau masyarakata dengan mudah, antara lain Pantai Karang Bolong, Goa Masigitsela, dan Goa Maria.
Pantai Karang Bolong yang berada di sisi timur Pulau Nusakambangan dapat dijangkau wisatawan dengan perahu kecil atau "compreng" dari Pantai Teluk Penyu.
Di pantai yang memiliki hamparan pasir putih dengan airnya yang jernih ini juga terdapat sebuah benteng peninggalan Belanda yang dikenal dengan Benten Karang Bolong. Lokasinya mudah terjangkau karena hanya berjarak 200 meter dari Pantai Karang Bolong.
Goa Masigitsela dan Goa Maria berada di sisi barat Pulau Nusakambangan dan masuk wilayah Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.
Kedua goa yang sering dijadikan sebagai tempat ziarah ini terbentuk oleh proses alami sehingga memiliki stalaktit maupun stalakmit yang indah.
Goa Masigitsela berarti masjid yang terbuat dari sela atau batu.Pintu masuk ini mirip pintu masuk bangunan masjid oleh karenanya sebagian masyarakat menyebutnya sebagai Goa Ibadah Sunan Kalijaga dan Sri Sultan Hamengkubuwono.
Di dalam goa juga terdapat mata air tempat untuk mengambil air wudhu serta beduk.
Sementara Goa Maria sering disebut dengan nama Goa Bendung. Goa ini ditemukan oleh penjajah Belanda pada sekitar abad ke-16 konon pernah di gunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani pada saat Belanda menduduki Pulau Jawa termasuk Pulau Nusakambangan.
Bahkan hingga kini, Goa Maria atau Goa Bendung masih sering dijadikan tempat beribadah bagi umat Kristiani.
Selain kedua goa tersebut, di Pulau Nusakambangan juga masih terdapat sejumlah goa lain, yakni Goa Ratu, Goa Putri, dan Goa Ronggeng.
0 komentar:
Post a Comment