Limbah adalah sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. (PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP 85/1999).
Standar kompetensi : 2. Memahami polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan.
Kompetensi dasar : 2.1. Mengidentifikasi jenis limbah.
Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan materi penyusunnya, jenis, wujud, sumbernya, dan kemampuannya untuk didaur ulang.
Pembagian limbah berdasarkan materi penyusunnya :
1. Unsur /atom. Contoh : mercury (Hg), timbal (Pb), arsen (As), kadmium (Cd), iodin (I).
2. Molekul/senyawa. Contoh : karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2).
3. Campuran/gabungan. Contoh : pasir, lumpur, tanah lempung.
Pembagian limbah berdasarkan jenisnya :
1. Limbah organik. Yaitu limbah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah membusuk/diuraikan mikroorganisme. Contoh : sisa makanan, sisa sayuran, bangkai binatang, dll.
2. Limbah anorganik. Yaitu limbah yang tidak berasal dari makhluk hidup dan sulit membusuk/sulit diuraikan mikroorganisme. Contoh : plastik, logam, kaca, dll.
3. Limbah khusus (B3). Yaitu sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan, maupun manusia. (PP RI No. 18/1999).
Limbah B3 memiliki karakteristik antara lain :
a. Mudah terbakar (flammable), yaitu limbah yang jika berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
b. Mudah meledak (explosive), yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia/fisika dapat menimbulkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitar.
c. Beracun (toxic), yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit, atau mulut.
d. Mengiritasi (irritant), yaitu limbah yang memiliki sifat : Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit; Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 °C; Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
e. Menginfeksi (infective), yaitu limbah yang mudah menimbulkan infeksi (masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala-gejala sakit) seperti : bagian tubuh manusia yang diamputasi; cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi; limbah dari laboratorium; limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
f. Menimbulkan kanker (carcinogenic).
g. Menimbulkan mutasi (mutagenic). Mutasi yaitu perubahan susunan genetik yang terjadi pada makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor dari luar/dalam sehingga makhluk hidup tersebut memiliki sifat baru.
h. Menimbulkan kecacatan janin (teratogenic).
simbol bahan kimia berbahaya
Pembagian limbah berdasarkan bentuk/wujudnya :
1. Limbah Padat. Sering juga disebut sampah. Limbah padat diklasifikasikan menjadi 6 yaitu :
a. Sampah organik mudah busuk (garbage), contoh : sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), contoh : selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
c. Sampah abu (ashes), contoh : abu hasil pembakaran sampah.
d. Sampah bangkai binatang (dead animal), contoh : bangkai tikus, ikan, dan binatang ternak yang mati.
e. Sampah sapuan (street sweeping), contoh : daun yang rontok dari pohon, kertas, plastik.
f. Sampah industri (industrial waste), contoh : ampas tahu pada industri tahu.
2. Limbah Cair. Yaitu segala jenis limbah yang berwujud cairan berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok :
a. Limbah cair domestik (domestic waste water), yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), perkantoran, bangunan perdagangan, dan sarana sejenis. Contoh : air deterjen sisa cucian.
b. Limbah cair industri (industrial waste water), yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh : air sisa cucian daging, buah dan sayur dari industri pengolahan makanan, cairan sisa pewarna tekstil dari industri tekstil.
c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Contoh : luapan air buangan talang atap, pendingin ruangan, pertanian atau perkebunan.
d. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah.
3. Limbah Gas. Contoh : CO, CO2, NOx, SOx, HCl, H2SO4, NH3, HF, Cl2, CH4.
Pembagian limbah berdasarkan sumbernya :
1. Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga, termasuk juga restoran, rumah makan, dan gedung perkantoran.
Contoh : sisa makanan, sisa sayuran, kertas, kaleng, plastik, air sabun, deterjen, faeces dan urin.
2. Limbah industri, yaitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan/proses industri.
Contoh : sisa logam, kertas, logam berat, gas hasil pembakaran, dll.
3. Limbah pertanian, yaitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian dan perkebunan.
Contoh : limbah pupuk, pestisida, sisa tumbuhan.
4. Limbah pertambangan, yaitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan.
Contoh : logam, batuan, logam berat, ceceran minyak/bahan bakar.
Baku mutu lingkungan
Yaitu ukuran batas/kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. (UU RI No. 23 Tahun 1997)
Baku mutu lingkungan juga dapat diartikan sebagai ambang batas/batas kadar maksimum suatu zat/komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Tabel baku mutu lingkungan beberapa jenis limbah.
Jenis limbah Baku mutu lingkungan
Mercury 0,001 mg/l
Arsenik 0,01 mg/l
Boron 0,3 mg/l
Kadmium 0,003 mg/l
Tembaga 2 mg/l
Sianida 0,07 mg/l
Sumber :
Ernawati, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas XI. Penerbit Erlangga : Jakarta.
0 komentar:
Post a Comment